Berpikir Komputasional: Memahami Cara Komputer Berpikir

9
Sep 2023
Kategori : Informatika
Penulis : admin
Dilihat : 783x

Halo semuanya! Saya akan menjelaskan tentang sesuatu yang disebut “berpikir komputasional.” Jangan khawatir, saya akan menjelaskannya dengan bahasa yang sederhana agar semuanya bisa mengerti.

Apa itu Berpikir Komputasional?

Berpikir komputasional adalah cara berpikir sebagaimana komputer berpikir dalam membuat keputusan.

Kita akan belajar berpikir dengan logika untuk memproses sebuah informasi lalu akan mengambil keputusan atau menarik kesimpulan dari informasi tersebut.

Dengan berpikir komputasional, kita dapat menguraikan masalah, mengidentifikasi solusi yang mungkin, dan membuat keputusan berdasarkan data dan aturan yang ada.

Dalam berpikir komputasional, kita memecah masalah menjadi langkah-langkah yang dapat dijalankan oleh komputer, sehingga komputer dapat mengambil tindakan yang tepat berdasarkan informasi yang ada.

Kemampuan berpikir komputasional sangat penting dalam dunia modern di mana teknologi komputer memainkan peran sentral dalam hampir semua bidang kehidupan.

Dengan memahami cara komputer berpikir, kita dapat merancang program, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang lebih efisien dan efektif.

 

Dasar-Dasar Berpikir Komputasional

Sekarang, mari kita lihat beberapa konsep dasar dalam berpikir komputasional:

1. Proposisi

Proposisi adalah pernyataan yang bisa benar atau salah, seperti permainan tebak-tebakan. Misalnya, kita bisa menanyakan, “Apakah langit biru?” Jawabannya bisa ya (benar) atau tidak (salah). Atau menyatakan langsung: “Langit itu biru.”, pernyataan ini adalah benar. Sedangkan “Langit itu putih” adalah pernyataan salah.

Kita garis bawahi disini. Proposisi adalah pernyataan. Yang dapat berupa kebenaran atau ketidakbenaran. Pernyataan benar atau pernyataan salah.

Proposisi akan selalu ada dalam konsep Berpikir Komputasional lainnya.

 

2. Negasi

Negasi adalah mengubah pernyataan dari benar menjadi salah atau sebaliknya. Misalnya, jika kita bilang, “Langit itu tidak biru,” itu adalah kebalikan dari pernyataan sebelumnya.

Kita garis bawahi. Negasi sama dengan kebalikan. Kebalikan dari pernyataan atau proposisi.

Kita bisa sebut negasi dengan kata lain: ingkaran. Di contoh tersebut, kita mengingkari kebenaran daripada “Langit itu biru” dengan menyatakan bahwa “Langit itu tidak biru”.

Atau kita mengingkari sebuah kesalahan: “Saya salah”, dengan menyatakan “Saya tidak salah”.

 

3. Konjungsi

Konjungsi adalah saat kita menggabungkan dua atau lebih pernyataan dan semuanya harus benar. Misalnya, “Saya minum kopi dan saya makan nasi .

Kedua pernyataan harus benar, atau pernyataan tersebut menjadi salah. Misalkan ternyata saya tidak makan nasi, maka pernyataan tersebut salah, karena kenyataannya berbeda dengan pernyataannya.

Mari ambil poin utamanya. Konjungsi adalah penggabungan pernyataan yang harus benar semua.

Ketika konjungsi digunakan, komputer akan mencari tahu apakah semua pernyataan bernilai benar. Jika ada salah satu pernyataan yang salah, maka komputer akan menyimpulkan bahwa pernyataan gabungan tersebut adalah salah.

 

4. Disjungsi

Disjungsi adalah saat kita menggabungkan dua atau lebih pernyataan dan salah satu atau semuanya adalah benar. Misalnya, “Saya makan pizza atau hamburger.” Saya bisa memilih salah satu atau bahkan keduanya.

Kita garis bawahi, Disjungsi adalah pemilihan.

Agar pernyataan tersebut menjadi benar, maka salah satunya harus dipilih (harus benar). Bagaimana jika keduanya salah atau tidak dipilih? Jika kenyataannya saya tidak makan pizza atau pun hamburger? Maka pernyataan tersebut adalah salah.

Komputer menggunakan konsep disjungsi untuk memilih satu di antara banyak pernyataan pilihan. Jika komputer sudah menemukan satu saja yang benar, maka komputer akan menyimpulkan bahwa pernyataan tersebut adalah benar.

 

5. Implikasi

Implikasi adalah hubungan “jika… maka…” antara pernyataan. Misalnya, “Jika hujan, maka saya akan membawa payung.” Ini berarti jika hujan (adalah benar), saya akan membawa payung.

Kesimpulannya, implikasi adalah hubungan kondisi dengan tindakan. Melakukan tindakan sesuai kondisi.

Jika (kondisi) hujan, maka tindakan yang akan saya lakukan adalah: membawa payung.

Jika ternyata kondisinya salah (tidak hujan), saya tidak akan melakukan tindakan tersebut.

 

Kamu tahu mana yang proposisi disini?

  1. Hujan. Bisa benar bisa tidak. Apakah sekarang hujan? Jika iya, maka proposisi ini benar.
  2. Saya akan membawa payung. Bisa benar (dilakukan) atau tidak. Tergantung proposisi “hujan” bernilai benar atau tidak.

 

6. Inferensi

Inferensi adalah cara kita menggunakan aturan-aturan ini untuk mencapai kesimpulan. Misalnya, jika kita tahu “Jika hujan, maka saya akan membawa payung” dan kita melihat bahwa hujan, kita bisa menyimpulkan bahwa “Saya akan membawa payung.” 

Kita garis bawahi ya! Inferensi adalah penarikan kesimpulan.

 

Mengapa Ini Penting?

Kamu mungkin bertanya, mengapa kita perlu tahu bahkan memahami cara berpikir komputasional?

Ini penting, karena ini adalah sebuah pola pemikiran atau logika berpikir yang digunakan oleh komputer. Ketika kita menulis program atau memberi komputer tugas, kita harus menggunakannya.

Ini membantu kita membuat komputer melakukan apa yang kita inginkan.

 

Contoh Sederhana

Bayangkan Kamu memiliki sebuah sistem cerdas yang digunakan untuk memantau suhu dalam sebuah ruangan. Sistem ini memiliki aturan berikut:

  • Jika suhu lebih dari 30 derajat Celsius, aktifkan AC.
  • Jika suhu kurang dari 20 derajat Celsius, aktifkan pemanas.

Sekarang, sistem tersebut menerima data bahwa suhu saat ini adalah 32 derajat Celsius. Dengan menggunakan inferensi, sistem akan mencapai kesimpulan berdasarkan aturan yang ada bahwa suhu lebih dari 30 derajat Celsius, maka AC harus diaktifkan. Sehingga, sistem akan mengaktifkan AC.

 

Kesimpulan

Itulah dasar-dasar berpikir komputasional dalam bahasa yang lebih sederhana. Ini adalah cara komputer berfikir dan membuat keputusan seperti kita. Jadi, ketika kita berbicara dengan komputer atau menulis program, kita menggunakan konsep-konsep ini. Semoga penjelasan ini membantu kamu memahami berpikir komputasional dengan lebih baik!

Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar